Kamis, 09 Juni 2011

Gajah Mada

Kabar baik pembaca sekalian? semoga tetap dalam hidayah dan inayah dari Alloh swt. Alhamdulillah untuk kesekian kalinya saya bisa kembali menorehkan tulisan yang semoga bermanfaat bagi saya dan teantunya pembaca sekalian. pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan sedikit tambahan pengetahuan tentang sejarah babad tanah jawa.

Saya akan menceritakan tentang seorang Panglima perang tiada tanding yang pernah dimiliki oleh bumi nusantara ini. beliau sangat dikenal oleh semua kalangan. mulai dari anak kecil smpai orang yang sudah sepuh sekalipun. sudah menebak siapa beliau? yup benar sekali, beliau bernama Gajah Mada. seorang ksatria militan yang pernah hidup di jaman kerajaan Majapahit. 

Sampai sekarang pun masih simpang-siur tentang asal-usul Gajah Mada ini. ada yang mengatakan beliau merupakan anak dari selir Sri Raja Raden Wijaya (raja pertama Majapahit), ada pula yang mengatakan bahwa beliau itu adalah anak orang jelata yang mencoba keberuntungan dengan menjadi prajurit di kota raja Majapahit. hanya Alloh yang mengetahui secara pasti bagaimana asal-usul Gajah Mada ini. memulai karir sebagai prajurit biasa yang masuk kesatuan prajurit dengan pangkat Bekel (bekel itu sejenis letnan mungkin), kemudian karena kemampuan intelektual dan fisik yang sangat mumpuni Gajah Mada terpilih masuk kesatuan khusus yang bertugas melindungi raja dan keluarga raja, namanya kesatuan khusus Bhayangkara. kesatuan ini merupakan kesatuan khusus yang terdirikan dari prajurit-prajurit unggul yang dimiliki oleh Majapahit. secara kemampuan fisik maupun intelektual, mereka berada diatas rata-rata prajurit. bahkan bisa melampaui senopati (setara dengan komandan).

Berikut ini adalah salah satu jasa besar yang ditorehkan oleh Gajah Mada sebelum dia diangkat sebagai Mahamentri di Majapahit. peristiwa ini berlangsung pada masa raja Kertanegara (kalagemet) yang merupakan putra tunggal dari Raden Wijaya yang berasal dari permaisuri Dara Petak. peristiwa yang saya maksud adalah peristiwa penyelamatan raja Kertanegara dari ancaman pembunuhan dan pemberontakan oleh Rakrian Dharma Winehsuka yang dikomandani oleh Ra Kuti. sangat cerdik cara yang dilakukan oleh Ra Kuti ini, dia bersekongkol dengan satu dari tiga kesatuan utama yang ada di Majapahit, dan ini dilakukan secara diam-diam. Namun ada seorang misterius yang memngaku sebagai Baskara Manjer Kawuryan yang mencoba memberitahukan adanya makar ini kepada Bekel Gajah Mada. mulailah Gajah Mada beserta pasukan khusus Gajah Mada bergerak untuk menyelidiki apa yang dikatakan oleh Baskara tadi. tidak lupa juga beliau menghadap ke Mahpati Arya Tada untuk meminta saran.

Dari ketiga kesatuan yang dimiliki Majahpahit, ternyata ada satu yang pro raja, satu yang kontra dan satu yang netral. tentunya Gajah Mada sangat yakin, bahwa sebenarnya yang paling berbahaya adalah yang netral ini. mereka bisa saja memanfaatkan peluang ketika kedua belah pihak yang berseteru ini kehabisan sumberdaya, maka akan dengan mudah pihak yang netral ini menggilas keduanya. dan inilah yang terjadi. ketika perang antar dua kesatuan yang saling kontra ini berlangsung, dan smuber daya dari keduanya hampir habis. dengan melenggang kangkung kesatuan yang netral tersebut menggilas kedua kesatuan yang sudah porak-poranda. tragis memang. namun yang jadi titik penting adalah kelicikan Ra Kuti yang senantiasa bisa memanfaatkan situasi. secara langsung Ra Kuti dan rakrian yang lain masuk dan bergabung dengan kekuatan dari kesatuan yang netral tadi. inilah akhir dari dinasti Kertanegara. namun Gajah Mada dan pasukan bhayangkara tidak kehabisan ide, mereka melarikan raja dan seluruh keluarga raja ketempat yang jauh dari kota raja. yaitu dibawa ke Mojokerto kemudian Dander (ada yang berpendapat itu adalah Dander Bojonegoro) karena ketahuan. ada hal yang janggal, harusnya ra kuti tidak bisa mengetahui keberadaan kertanegara dengan secepat itu, ini pasti ada mata-mata didalam kesatuan bhayangkara. dan terbukti memangbenar. telik sandi ini terungkap ketika raja Kertanegara berada di Dander. akhirnya setelah itu kekuatan yang dipersiapkan dan dibangun bisa kembali dan pengembalian kekuasaan ketangan raja kertanegara pun berhasil di lancarkan. sebagai hasilnya, kerajaan majapahit jatuh kepangkuang raja yang sah, yaitu kertanegara. diakhir dari cerita saya kali ini, karena ketika kembali ke kota raja, kertanegara sakit parah dan yang bisa menyembuhkannya adalah salah seorang tabib yang sangat hebat, tapi dia termasuk dari rakrian yang melakukan makar, yaitu ra Tanca. dengan banyak pertimbangan, akhirnya ra Tanca diminta untuk mengobati raja, namun yang terjadi adalah ra Tanca membunuh raja dengan racun yang dicampurkan ke dalam obat. karena ra Tanca punya dendam pribadi pada kertanegara.

jadi itulah pembaca, sepenggal cerita tentang sepak terjang seorang pelopor pemersatu bangasa. dan masih akan banyak lagi cerita yang akan saya sampaikan (semoga masih deiberi kesempatan oleh Alloh). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar